SUMENEP, diluartv.id- Imunisasi massal campak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, diperpanjang selama dua pekan. Hal ini dikarenakan jumlah capaian vaksinasi belum mencapai target yang seharusnya. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB Sumenep Achmad Syamsuri mengatakan, hingga tanggal 16 September 2025 baru mencapai 95 persen.
“Kami resmi memperpanjang vaksinasi ORI campak dua pekan kedepan. Ini juga menjadi masukan dari Unicef dan Unair Surabaya. Jadi akan kembali digalakkan hingga tanggal 27 September 2025,” kata Syamsuri Rabu (17/9/2025).
Langkah terkini yang akan diambil Dinkes P2KB Sumenep adalah berkomunikasi dengan jajaran kepala desa.
“Memang ada beberapa desa yang jumlah partisipasi vaksinnya rendah. Mungkin ada ketakutan akan vaksin, atau lainnya. Ini yang akan kami prioritaskan. Jadi membangun kesadaran pentingnya vaksinasi campak, akan kami sosialisasikan ke desa-desa yang masih belum maksimal,” imbuhnya.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo meminta agar seluruh jajarannya ke bawah open data dan terbuka tentang capaian vaksinasi yang telah dilakukan.
“Mulai dari dinkes, puskesmas, posyandu harus terbuka soal transparansi data. Biar kita bisa mendapat hasil yang maksimal. Kalau ada puskesmas yang minim capaian vaksin, disadarkan dan harus didatangi ulang. Termasuk ke sekolah-sekolah, tenaga pendidik harus mendukung vaksinasi campak ini,” kata Bupati Fauzi, Rabu (17/9/2025).
Berdasarkan data di Dinkes P2KB, capaian vaksinasi campak hingga Selasa (16/9/2025) sebanyak 83 persen atau 61.392 anak yang telah diimunisasi dari total sasaran sebanyak 73.969 anak. KLB Campak di Sumenep telah menyebabkan 20 anak meninggal dunia. (red)